Senin, 31 Agustus 2015

SUPPOSITORIA

Suppositoria

Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rektal, vagina, maupun uretra, berbentuk torpedo, dapat melunak, melarut, atau meleleh pada suhu tubuh, dan efek yang ditimbulkan adalah efek sistemik atau lokal. Bahan dasar yang digunakan harus dapat larut dalam air atau meleleh pada suhu tubuh. Semakin pendek waktu melarut/mencair semakin baik karena efektivitas obat semakin baik.
Bobot suppositoria kalau tidak dinyatakan lain adalah 3 g untuk orang dewasa dan 2 g untuk anak kecil. Umumnya memiliki panjang 32 mm, berbentuk silinder, dan kedua ujungnya tajam. Sedangkan untuk bayi dan anak-anak ukurannya ½ dari ukuran dan berat untuk orang dewasa. Penyimpanan suppositoria dalam wadah tertutup baik dan di tempat yang sejuk pada suhu 5-15 °C agar suppositoria tidak menjadi lembek dan tidak bisa digunakan.
 
Keuntungan sediaan obat dalam bentuk suppositoria antara lain :
· Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung
· Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan
· Langsung dapat masuk ke saluran pembuluh darah sehingga akan memberikan efek yang lebih cepat dibanding obat per oral
· Bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar
· Menghindari biotransformasi hati / sirkulasi portal
· Bila obat ditujukan untuk efek lokal
Kerugian sediaan obat dalam bentuk suppositoria :
· Cara pakai tidak menyenangkan
· Absorbsi obat seringkali tidak teratur / sukar diramalkan
· Tidak dapat disimpan dalam suhu ruangan
· Tidak semua obat bisa dibuat suppositoria
 
 Jenis Suppositoria
· Suppositoria rektal / analia
Untuk dewasa kalau tidak dinyatakan lain beratnya adalah 3 g; bentuk lonjong pada salah satu atau kedua ujungnya, sedangkan untuk anak-anak kalau tidak dinyatakan lain beratnya adalah 2 g.

· Suppositoria vaginal / ovula
Berbentuk bulat atau bulat telur, umumnya memiliki berat 5-15 g, sering disebut tablet vaginal.

· Suppositoria urethal
Ukuran untuk pria adalah panjang 125-140 mm, diameter 3-6 mm, massa 4 g. Sedangkan untuk wanita panjangnya 50-70 mm dan massanya 2 g (setengah ukuran laki-laki).
Jika diamati kondisi distribusi bahan obat di dalam sistem, suppositoria dapat diklasifikasikan sebagai suppositoria emulsi, suppositoria larutan, dan suppositoria emulsi.
a. Suppositoria Suspensi
Bentuk ini memiliki kelarutan bahan obat yang rendah di dalam basis sehingga bahan obat berada dalam bentuk tersuspensi (suspensi beku). Untuk menghindari hal itu dapat dilakukan hal-hal seperti berikut :
· Pengadukan yang intensif, agar distribusi obat tersebar secara merata di seluruh masa suppositoria sehingga memiliki ketepatan dosis yang tinggi.
· Mempertahankan viskositas bahan obat setinggi mungkin dengan cara menuang masa suppositoria pada suhu tertentu, sedikit lebih tinggi daripada suhu titik bekunya.
· Masa harus cepat membeku di dalam cetakan agar tidak terjadi proses sedimentasi, yaitu distribusi bahan obat tidak meratadan akan terakumulasi di ujung suppositoria.
b. Suppositoria Larutan
Suppositoria larutan akan terbentuk jika bahan obat benar-benar larut dalam basis. Kelarutan bahan obat di dalam suppositoria adalah kecil, pada saat melebur kelarutan bahan obat akan meningkat dan pada saat basis suppositoria membeku sejumlah senyawa akan kembali menghablur. Resorpsi bahan obat suppositoria larutan lebih rendah daripada suppositoria suspensi.
c. Suppositoria Emulsi
Basis suppositoria lipofil mempunyai kemampuan untuk mengikat sejumlah kecil cairan tanpa penambahan emulgator. Namun kebanyakan basis yang digunakan saat ini mengandung tambahan emulgator, maka pada saat meracik cairan (misalnya ekstrak sari tumbuhan dalam bentuk cair pada suppositoria wasir) akan terbentuk emulsi sejati (emulsi beku). Basis pengemulsi mempunyai berbagai keuntungan dalam teknologi pembuatan dan biofarmasi. Sedangkan kerugiannya adalah pengerasan akibat penguapan airnya, mudah mengering, mudah tercemari mikroba, mempengaruhi stabilitas bahan obat dan masa lemak, serta dapat mengurangi resorpsi bahan obat.
 
Waktu dan Cara Pakai Suppositoria
Waktu pemakaian suppositoria adalah :
· Sesudah defactio untuk suppositoria analia
· Pada waktu malam hari
 
Cara pakai suppositoria adalah :
* Pertama-tama cucilah tangan terlebih dahulu
* Buka bungkus aluminium foil dan lunakkan suppositoria dengan air
* Berbaring miring dengan tungkai yang di bawah lurus, dan yang di atas ditekuk
* Masukkan suppositoria ke dalam anus dengan menggunakan jari kira-kira 2 cm dan terus berbaring selama 15 menit
* Cuci tangan setelah memasukkan suppositoria
Jika suppositoria terlalu lunak untuk dimasukkan, dinginkan obat dalam lemari pendingin selama 30 menit atau direndam dengan air dingin sebelum membuka bungkus aluminium foil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar