A. Pengertian dan Macam Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat
yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
Cangkang umumnya terbuat dari gelatin
tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Macam – macam kapsul
Berdasarkan bentuknya kapsul dalam farmasi dibedakan menjadi dua yaitu kapsul keras
(capsulae durae, hard capsul ) dan kapsul lunak (capsulae molles, soft capsul)
Perbedaan kapsul keras dan kapsul lunak.
Kapsul keras
|
Kapsul lunak
|
-
terdiri atas
tubuh dan tutup
-
tersedia
dalam bentuk kosong
-
isi biasanya
padat, dapat juga cair
-
cara pakai
per oral
-
bentuk hanya
satu macam
|
-
satu
kesatuan
-
selalu sudah
terisi
-
isi biasanya
cair, dapat juga padat
-
bisa oral,
vaginal, rectal, topikal
-
bentuknya
bermacam - macam
|
Macam-macam kapsul berdasarkan ukuran
Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul tergantung dari pengalaman.
Biasanya dikerjakan secara
eksperimental dan sebagai gambaran
hubungan jumlah obat dengan ukuran kapsul
dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
No.
ukuran
|
Asetosal
(alam
gram)
|
Natrium
Bikarbonat (dalam gram)
|
NBB
(dalam
gram)
|
000
00
0
1
2
3
4
5
|
1
0,6
0,5
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
|
1,4
0,9
0,7
0,5
0,4
0,3
0,25
0,12
|
1,7
1,2
0,9
0,6
0,5
0,4
0,25
0,12
|
B. Keuntungan dan Kerugian
Sediaan Kapsul
Keuntungan bentuk sediaan kapsul.
1.
Bentuk menarik dan praktis
2.
Tidak berasa sehingga bisa
menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak.
3.
Mudah ditelan dan cepat hancur
/larut didalam perut, sehingga bahan cepat segera diabsorbsi (diserap) usus.
4.
Dokter dapat memberikan resep
dengan kombinasi dari bermacam-macam
bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.
5.
Kapsul dapat diisi dengan cepat
tidak memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet yang
mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.
Kerugian bentuk sediaan kapsul.
1.
Tidak bisa untuk zat-zat mudah
menguap sebab pori-pori cangkang tidak
menahan penguapan
2.
Tidak untuk zat-zat yang
higroskopis
3.
Tidak untuk zat-zat yang
bereaksi dengan cangkang kapsul
4.
Tidak untuk Balita
5.
Tidak bisa dibagi ( misal ½
kapsul)
C. Cara
Pengisian Kapsul
Ada 3 macam cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat bukan
mesin dan dengan alat mesin
(1) Dengan
tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa bantuan
alat lain. Cara ini sering dikerjakan di apotik untuk melayani resep dokter.
Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan untuk mencegah
alergi yang mungkin timbul karena petugas tidak tahan terhadap obat tersebut.
Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan cara serbuk dibagi sesuai dengan
jumlah kapsul yang diminta lalu tiap bagian serbuk dimasukkan kedalam badan
kapsul dan ditutup.
(2) Dengan
alat bukan mesin
Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia.
Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan
pengerjaannya dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat dihasilkan
berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian
yang bergerak.
Caranya :
§
Kapsul dibuka dan badan kapsul
dimasukkan kedalam lubang dari bagian alat yang tidak bergerak.
§
Serbuk yang akan dimasukkan
kedalam kapsul dimasukkan /ditaburkan pada permukaan kemudian diratakan dengan
kertas film.
§
Kapsul ditutup dengan cara
merapatkan/menggerakkan bagian yang bergerak. Dengan cara demikian semua kapsul
akan tertutup.
(3) Dengan
alat mesin
Untuk menghemat tenaga dalam rangka memproduksi kapsul secara besar-besaran
dan untuk menjaga keseragaman dari kapsul tersebut , perlu dipergunakan alat
yang serba otomatis mulai dari membuka, mengisi sampai dengan menutup kapsul.
Dengan cara ini dapat diproduksi kapsul dengan jumlah besar dan memerlukan
tenaga sedikit serta keseragamannya lebih terjamin.
D. Cara penutupan kapsul
Penutupan kapsul yang berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara yang
biasa yakni menutupkan bagian tutup
kedalam badan kapsul tanpa penambahan
bahan perekat. Penutupan cangkang kapsul dapat juga dilakukan dengan pemanasan
langsung, menggunakan energi ultrasonik atau pelekatan menggunakan cairan
campuran air – alkohol
E. Cara Membersihkan Kapsul
Caranya letakkan kapsul diatas sepotong kain (linnen,wol ) kemudian
digosok-gosokkan sampai bersih.
F. Pengisian Cairan ke Dalam Kapsul Keras
(1) Zat-zat setengah cair/cairan
kental
Misalnya ekstrak-ekstrak kental dalam jumlah kecil dapat dikapsul sebagai
serbuk sesudah dikeringkan dengan bahan-bahan inert, tetapi kalau jumlahnya
banyak yang jika dikeringkan membutuhkan terlalu banyak bahan inert, maka dapat
dibuat seperti masa pil dan dipotong-potong sebanyak yang diperlukan, baru
dimasukkan kedalam cangkang kapsul keras dan direkat.
(2) Cairan-cairan
Untuk cairan-cairan seperti minyak-minyak lemak dan cairan lain yang tidak
melarutkan gelatinnya (bahan pembuat cangkang kapsul) dapat langsung dimasukkan
dengan pipet yang telah ditara.Sesudah
itu tutup kapsul harus ditutup (di seal) supaya cairan yang ada didalamnya
tidak bocor atau keluar.
Untuk cairan-cairan seperti minyak menguap , kreosot atau alkohol yang akan
bereaksi dengan gelatinnya hingga rusak/meleleh , harus diencerkan terlebih
dahulu dengan minyak lemak sampai kadarnya dibawah 40 %.Sebelum dimasukkan
kedalam kapsul. Kapsul diletakkan dalam posisi berdiri pada sebuah kotak,
kemudian cairan kita teteskan dengan pipet yang sudah ditara dengan tegak
lurus, setetah itu tutup.
G. Faktor – Faktor yang Merusak Cangkang Kapsul
Cangkang kapsul dapat rusak jika kapsul tersebut :
(1) Mengandung zat-zat yang mudah
mencair ( higroskopis)
Zat ini tidak hanya menghisap
lembab udara tetapi juga akan menyerap air dari kapsulnya sendiri hingga
menjadi rapuh dan mudah pecah. Penambahan lactosa atau amylum (bahan inert netral) akan menghambat proses
ini. Contohnya kapsul yang mengandung KI, NaI, NaNO2 dan sebagainya.
(2) Mengandung campuran eutecticum
Zat yang dicampur akan memiliki
titik lebur lebih rendah daripada titik lebur semula, sehingga menyebabkan
kapsul rusak/lembek. Contohnya kapsul yang mengandung Asetosal dengan Hexamin
atau Camphor dengan menthol. Hal ini dapat dihambat dengan mencampur
masing-masing dengan bahan inert baru keduanya dicampur.
(3) Mengandung minyak menguap,
kreosot dan alkohol.
(pemecahan sudah dibahas diatas )
(4) Penyimpanan yang salah
Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka karena kapsul
tersebut menghisap air dari udara yang lembab tersebut.
Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan air
sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
Mengingat sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul
disimpan :
§
dalam ruang yang tidak terlalu
lembab atau dingin kering
§
dalam botol gelas tertutup
rapat dan diberi silika (pengering)
§
dalam wadah plastik yang diberi
pengering
§
dalam blitser / strip alufoil
H. Syarat – Syarat Kapsul
(1) Keseragaman
Bobot
Menurut FI. III, dibagi
menjadi dua kelompok , yaitu :
§
Kapsul berisi obat kering
§
Kapsul berisi obat cair atau
pasta
(2) Waktu
Hancur
(3) Keseragaman Sediaan
(4) Uji
Disolusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar